Tetapi apa benar kita sudah dewasa kalau masih saja berpikir dan bertindak seperti ini :
• Bukankah seringkali kita masih merasa iri hati apabila melihat org lain yg (kelihatannya) lebih diberkati, lbh sukses..pdhal Tuhan sudah memberkati kita dgn cara Nya sendiri.
• Bukankah seringkali kita masih merasa iri hati apabila melihat org lain yg (kelihatannya) lebih diberkati, lbh sukses..pdhal Tuhan sudah memberkati kita dgn cara Nya sendiri.
• Bukankah seringkali kita masih sering membenci org lain krn ucapan, sifat dan kelakuannya kpd kita, padahal sehrsnya kita memeriksa diri sendiri apakah perkataan dan kelakuan kita tidak prnh menyakitkan org lain.
• Bukankah seringkali kita melihat keluarga lain rasanya koq lebih bahagia dari keluarga kita, padahal keluarga lainpun iri melihat keluarga kita lebih harmonis.
• Bukankah seringkali kita mengeluh akan apa yg kita terima dari Tuhan krn tidak sesuai dgn apa yg kita inginkan, pdhal kalau di-hitung2 Tuhan seringkali memberi lebih baik dan berharga tanpa kita sadari.
• Bukankah seringkali kita merasa lelah krn telah berusaha sekuat tenaga tetapi koq hasilnya tidak sesuai yg diharapkan, ketika melihat org lain yg berusaha tanpa sekuat tenaga tetapi hasilnya berlimpah.
Ternyata kita terlalu sibuk mengurusi kepunyaan org lain, sehingga kita lupa untuk menikmati hasil seberapapun yg kita peroleh, kita lupa utk bersyukur pada apa yg kita miliki.
Jadi kalau kita msh memiliki sifat ke-kanak2an tsb, apakah kita sudah layak menyandang predikat sbg org dewasa?
Kedewasaan...bukan bicara usia, tapi soal pola pikir, tanggung jawab, dan kemampuan mengelola hati agar tetap mampu bersyukur dlm kondisi apapun...
Jadilah dewasa...
0 komentar: