Filipi 1:12-21
*Amsal 17:22,
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang
"Amor Medicabilis Nullis Herbis", kalimat ini ditulis di tembok sebuah apotek tua di kota Luzern, Swiss. Artinya? "Tidak Ada Obat Yang Dapat Menyembuhkan Patah Hati."
Tidak jelas mengapa si pemilik apotek menulis kalimat ini. Yang jelas, ia benar! Patah hati ada
lah padamnya semangat hidup akibat hati yang terluka. Entah karena di khianati kekasih atau mengalami kecewa berat.
Hati yang patah tidak bisa di pulihkan dengan pil tidur, minuman keras, atau hiburan duniawi.
Obat patah hati, kata amsal, adalah "Hati yang gembira". Namun, bagaimana kita bisa gembira kalau sedang patah hati...?
Teladanilah Rasul Paulus. Saat menulis surat Filipi, sudah dua tahun ia di penjara. Ia banyak dikecewakan. Sementara di penjara ia tidak bisa apa-apa, di luar sana banyak saudara seiman mengkhianatinya.
Mereka memberitakan Injil "karena dengki dan perselisian" (ayat 15). Mumpung Paulus absen, mereka yang selama ini kalah bersaing mengabarkan Injil untuk menarik pengikut Paulus menjadi pengikutnya.
Namun, Paulus melihat sisi positifnya. Gara-gara di penjara,
orang-orang istana yang mengadilinya bisa mendengar Injil (ayat 12,13). Tindakan rekan yang mau merebut popularitasnya malah membuat hati Paulus bergembira. Ia sadar kemalangannya tak bisa mengagalkan rencana Tuhan.
Kalau kita sedang patah hati, lihatlah hal-hal yang positif! Jangan terpaku pada kemalangan kita.
Kita bisa gagal.
Orang lain bisa mengagalkan impian kita.
Namun rencana indah Allah untuk masa depan kita tidak akan gagal.
TIDAK PERLU HADIAH ISTIMEWA UNTUK MEMBUAT HATI GEMBIRA, SYUKURILAH HAL-HAL YANG SEDERHANA.
Hati yang patah tidak bisa di pulihkan dengan pil tidur, minuman keras, atau hiburan duniawi.
Obat patah hati, kata amsal, adalah "Hati yang gembira". Namun, bagaimana kita bisa gembira kalau sedang patah hati...?
Teladanilah Rasul Paulus. Saat menulis surat Filipi, sudah dua tahun ia di penjara. Ia banyak dikecewakan. Sementara di penjara ia tidak bisa apa-apa, di luar sana banyak saudara seiman mengkhianatinya.
Mereka memberitakan Injil "karena dengki dan perselisian" (ayat 15). Mumpung Paulus absen, mereka yang selama ini kalah bersaing mengabarkan Injil untuk menarik pengikut Paulus menjadi pengikutnya.
Namun, Paulus melihat sisi positifnya. Gara-gara di penjara,
orang-orang istana yang mengadilinya bisa mendengar Injil (ayat 12,13). Tindakan rekan yang mau merebut popularitasnya malah membuat hati Paulus bergembira. Ia sadar kemalangannya tak bisa mengagalkan rencana Tuhan.
Kalau kita sedang patah hati, lihatlah hal-hal yang positif! Jangan terpaku pada kemalangan kita.
Kita bisa gagal.
Orang lain bisa mengagalkan impian kita.
Namun rencana indah Allah untuk masa depan kita tidak akan gagal.
TIDAK PERLU HADIAH ISTIMEWA UNTUK MEMBUAT HATI GEMBIRA, SYUKURILAH HAL-HAL YANG SEDERHANA.
0 komentar: